Minggu, 14 September 2014

Paku - Motivasi

Suatu ketika ada seorang anak laki2 yang mempunyai sifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan pemarahnya, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dip agar belakang rumah setiap kali dia marah. Hari pertama anak itu telah memakukan 48 buah paku ke pagar. Lalu secara bertahap jumlah itu mulai berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudahmenahan amarahnya dari pada memakukan paku ke pagar rumah. Akhirnya tibalah waktu dimana anak itu merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan  agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari2 berlalu, dan anak laki2 itupun akhirnya member tahu ayahnyabahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “ hmm…kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang2 di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.” Sang ayah terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan kata2nya. “ ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahanmu, kata2mu telah meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.” Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf, luka tusukan itu akan tetap selalu ada. Dan luka karena kata2 itu adalah sama buruknya dengan luka pada fisik kita…”

0 Comments:

Posting Komentar

BELANTARA INDONESIA

by admin :

by admin :
Ponkesdes Sumber Waru. Diberdayakan oleh Blogger.
 
;