Hipertensi didefinisikan dengan tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Suatu peningkatan tekanan darah
secara mendadak dan tinggi adalah suatu keadaan krisis hipertensi.
Menurut penelitian, batasan dari krisis hipertensi adalah > 179/109 mmHg.
Timbulnya krisis hipertensi iniumumnya disebabkan oleh pengobatan yang tidak
optimal, ketidak patuhan minum obat, dan konsumsi obat2an yang menimbulkan
hipertensi. Obesitas juga telah teridentifikasi sebagai faktor yang
berkontribusi terhadap timbulnya krisis hipertensi ini. Krisis hipertensi
terbagi menjadi 2, jika terdapat kerusakan organ target disebut dengan hipertensi
emergency, jika tidak terdapat kerusakan organ target disebut dengan hipertensi
urgency.
1.Hipertensi
urgency
Hipertensi
urgency dapat diobati secara rawat jalan dengan terapi anti hipertensi oral,
dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah secara perlahan dalam 24 - 48
jam. Obat2an yang dianjurkan adalah Clonidine, Labetalol, Captopril. Obat
terakhir yang disebut adalah obat yang sering kita jumpai di puskesmas. Pemberian
Nifedipine sublingual atau oral tidak lagi direkomendasikan untuk hipertensi
urgency karena dapat menyebabkan hipotensi berat dan iskemia organ.
2.Hipertensi
emergency
Merupakan suatu peningkatan tekanan darah yang
tinggi dan cepat baik sistolik maupun diastolik dan berhubungan dengan
kerusakan organ target seperti gangguan neurologi, encephalopathy hipertensi,
infark cerebri, perdarahan intracranial, gagal jantung akut, diseksi aorta, gagal ginjal atau
eklampsia. Hipertensi jenis ini memerlukan penanganan cepat, termasuk perawatan
ICU. Pemeriksaan tekanan darah harus diperiksa di kedua lengan menggunakan
tekhnik pemeriksaan yang benar. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan tujuan
mencari adanya kerusakan organ target. Sedangkan pemeriksaan laboratorium harus
mencakup kimia klinik, urinalisis, DL, dan toksikologi. Terapi dengan obat antihipertensi secara intravena
sangat disarankan dalam kondisi ini. Pemilihan obat harus didasarkan
karakteristik obat yang spesifik (efek samping). Penurunan tekanan darah harus
terkontrol untuk menghindari hipoperfusi organ dan iskemia atau infark. Obat2an
yang biasa dipakai adalah Labetalol, Esmolol, Nitrogliceryn, Sodium
Nitroprusside, Clevidipine, Trimetaphan, dan Pentholamine.Shafa's...
0 Comments:
Posting Komentar