Selasa, 18 Agustus 2015

Siapa Dirimu Yang Sebenarnya

Oleh : Ust. Felix Siauw
Seseorang selalu akan menanyakan atau menyatakan apapun yang paling penting baginya, yang paling menyita pikirannya, yang paling berarti baginya

Misalkan, anggap ada 6 orang yang pergi ke satu restoran dengan makanan yang sama sekali asing bagi mereka, kemudian datanglah seorang pramusaji, lalu bertanya kepada mereka "apa yang ingin anda semua pesan?"

A menjawab, "menu apa yang paling enak?"
B berkata, "mana menu dengan harga termurah?"
C menukas "menu khas disini apa ya?"
D membalas "yang porsinya paling banyak apa ya?"
E bergumam "mmm.. yang banyak sayurnya yang mana?"
F menyela "disini makanannya halal semua kan?"

Nah, sampai disini kita semua bisa menebak, siapa yang mementingkan apa, yang jelas bagi F, makanan halal lebih penting daripada enak, banyak, murah, khas, dan jenis makanan.

Artinya, walau tak sedap, sedikit, mahal, dan biasa, ASALKAN halal itu sudah memuaskan dirinya

Apa yang kita anggap penting selalu memenuhi rongga pikiran kita, memakan dan mendominasi pikiran kita.

Maka orang dengan mental susah selalu bertanya tentang harga, uang, keuntungan, dunia, materi. Karena itulah yang paling penting baginya. Ketika mencari pekerjaan pertanyaannya yang pertama adalah "Berapa gaji yang saya dapatkan?", saat menikah dia tanyakan pertama, "Bisakah dia membiayai keperluan hidup saya dan keluarga saya nanti?", saat berjumpa dengan orang lain senantiasa dia bertanya "Apa keuntungan yang bisa saya ambil darinya?

Berbeda dengan orang yang Allah segalanya baginya, yang penting baginya ialah iman, halal, syar'i, berkah, ampunan, ridha Allah. Karenanya pertanyaannya "Halalkah ini?", "Sesuaikah ini dengan syar'i?", "Apakah Allah ridha?". Masalah uang bisa dicari, keahlian bisa dipelajari, hidup bisa dijalani. Asalkan Allah tetap di hati

Jadi, berhati-hatilah dengan pertanyaanmu, karena itu menentukan siapa dirimu, dan apa yang penting bagimu :)

0 Comments:

Posting Komentar

BELANTARA INDONESIA

by admin :

by admin :
Ponkesdes Sumber Waru. Diberdayakan oleh Blogger.
 
;