Transplantasi jantung?Bagaimana sih prosedurnya?Mari kita simak ulasan berikut...
Sejarah Singkat Transplantasi Jantung
Operasi
transplantasi jantung manusia yang pertama dilakukan pada 3 Desember
1967 oleh Christiaan
barnard. Operasi
tersebut berlangsung selama sembilan jam dan melibatkan sebuah tim yang
beranggotakan tigapuluh orang. Pasien transplantasi, Louis Washkansky, 55
tahun, menderita kencing manis dan penyakit
jantung. Donor jantung berasal dari seorang wanita muda, Denise Darvall, yang tewas
karena kecelakaan lalu lintas. Washkansky bertahan hidup sejak operasi, dan
hidup selama delapan belas hari. Keadaannya semakin buruk karena pneumonia
yang disebabkan obat supresif-immuno yang digunakannya.
Barnard
melanjutkan transplantasi jantung. Sebuah operasi dilakukan pada 2 Januari
1968 pada pasien Philip Blaiberg dan
berhasil bertahan hidup selama 19 bulan. Pada 1969 dilakukan
transplantasi jantung pada Nyonya Dorothy Fisher dan berhasil bertahan hidup
selama 24 bulan.
Pengertian
Transplantasi
jantung adalah prosedur mengganti jantung yang gagal berfungsi dengan jantung
lain dari donor yang memenuhi persyaratan. Prosedur ini dilakukan pada pasien
dengan gagal jantung stadium akhir yang diperkirakan mempunyai usia hidup
kurang dari satu tahun apabila tidak dilakukan transplantasi dan bukan calon
ataupun belum pernah ditangani dengan terapi medis konvensional. Sebagian besar
calon pasien yang ditransplantasi tidak dilakukan prosedur bedah lain karena
kondisi jantung yang sudah buruk.
Mekanisme Transplantasi Jantung
1.Prosedur
Orthotopic
Prosedur
Orthotopic diawali dengan melakukan “Sternotomy median” atau
pembuatan sayatan garis vertical disepanjang tulang dada. Setelah itu Selaput
Jantung dibuka dan dipasangkan dengan “Cardiopulmonary bypass” yang
merupakan mesin yang digunakan untuk mengambil alih fungsi jantung dan
paru-paru selama operasi, hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi darah dan
kandungan oksigen dalam tubuh. Kemudian Jantung Pasien dipotong pada bagian
pembulu darah dan sebagian lagi di bagian Atrium kiri. Jantung
Donor kemudian di pangkas agar sesuai dengan atrium yang tersisa dan pembuluh
darah pada Pasien. Jantung Donor kemudian di jahit pada atrium dan pada
pembuluh darah. Kemudian “Cardiopulmonary bypass” dilepaskan dari
selaput jantung dan rongga dada ditutup.
2.Prosedur
Heterotopic
Dalam
Prosedur Heterotopic jantung pasien tidak akan di ambil sebelum jantung donor
terpasang. Hal ini dilakukan karena pada prosedur ini tidak menggunakan “Cardiopulmonary
bypass”. Jantung baru diposisikan dengan ruang dan pembuluh darah sehingga
kedua jantung dapat dihubungkan membentuk “jantung ganda”. Hal tersebut dapat
membuat Jantung pasien untuk dipulihkan dan jika jantung donor mengalami
penolakan dapat diangkat.
Pasca Operasi, pasien akan masuk dibawa masuk kedalam
ruang ICU dan direhab selama 1-2 minggu dibawah pengawasan dokter. Selain itu
pasien juga akan diberi obat immunosupresan yang merupakan obat untuk
menghindari penolakan tubuh terhadap jantung baru. Pasien dalam waktu 55 hari
akan melakukan tes ekspresi gen darah yang di kenal “Ekspresi Pengujian AlloMap
Molekuler”.
Dampak Pasca Operasi
Dampak yang
bisa terjadi setelah operasi, mulai dari infeksi, aterosklerosis, sepsis, penolakan
organ, serta efek samping dari obat immunosupresan. Selain itu terdapat
beberapa penyakit yang bisa timbul pasca operasi, antara lain:
1.Gangguan Ginjal, Paru-paru, dan hati
2.Meningkatnya resiko diabetes
3.Penyakit pembuluh darah dari arteri leher hingga kaki
4.Meningkatnya resistensi vaskuler paru
5.Meningkatnya resiko Tromboemboli atau pembekuan darah.shafa’s…
0 Comments:
Posting Komentar