Pernahkan anda menemukan kasus seperti dibawah ini? Mari kita mengenal lebih jauh tentang kelainan bawaan yang sering disebut dengan Fistula Preaurikular Kongenital ini.
Fistula Preaurikular Kongenital pada umumnya terjadi akibat kegagalan
penyatuan atau penutupan dari tonjolan -
tonjolan
(hilokz) pada masing - masing arkus
brankialis pertama dan kedua yang akan membentuk daun telinga pada masa
pembentukkan embrional. Biasanya terdapat di bagian anterior tragus atau crus
helicis, tetapi jarang ditemukan di bagian superior atau inferior perlekatan
telinga. Kelainan ini pertama kali diperkenalkan oleh Heusinger pada tahun
1864. Sering ditemukan pada suku bangsa di asia afrika, merupakan kelainan
herediter yang dominan.
Keadaan
ini sering kurang mendapat perhatian dari penderita karena pada umumnya tidak
menimbulkan gejala dan karena ukuran lubangnya yang kecil (lebih kecil dari
1mm). Pada keadaan tenang, tampak
muara fistula berbentuk bulat
atau lonjong, berukuran seujung pensil, dari muara fistula sering keluar secret yang berasal dari kelenjar
sebasea dan bila infeksi dapat mengeluarkan secret yang
berbau busuk.
Penatalaksanaan
Fistula Preaurikular Kongenital ini tidak diperlukan kecuali pencegahan
terjadinya infeksi yaitu menghindari manipulasi dan membersihkan muara dari
sumbatan dengan alkohol atau cairan
antiseptik lainnya secara rutin. Pada kasus dengan infeksi biasanya
dapat diberikan antibiotik dan kompres
hangat.
Pembedahan fistula adalah dengan diseksi
dan eksisi
komplit dari fistula dan salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang
oleh karena sulitnya mengeluarkan fistula secara lengkap. Cara lain ialah
dengan fistulografi, yaitu dengan cara memasukkan zat kontras ke dalam
muara fistula lalu dilakukan pemeriksaan radiologis, pada pemeriksaan
fistulografi tidak dapat menggambarkan jalur traktus yang sebenarnya karena
infeksi yang berulang menimbulkan tersumbatnya traktus oleh jaringan fibrosis.
Pembedahan dilakukan apabila inflamasi sudah sembuh.Shafa's...
8 Comments:
banyak para ortu yang belum sadar tentang hal ini.trims infonya....sangat bermanfaat...
Anak saya mengalami kelainan ini, tiap hari ada cairan keluar dari lubang nya,, penanganan nya bgmn? Apakah berbahaya ?
Anak saya mengalami kelainan ini, tiap hari ada cairan keluar dari lubang nya,, penanganan nya bgmn? Apakah berbahaya ?
@Refny Anggaraini, yg sya tau dn brdasarkan penglaman, biasanya cairan yg keluar trjadi krna adanya infeksi di saluran trsebut. penanganannya hanya sebatas membersihkan area atau lubang abnormal trsebut dengan antiseptik, bsa alkohol ataupun betadine secara rutin setiap hari...
Saya mempunyai kelainan tersebut dan keluar cairan kuning susu berbau kalau dipencet,sejak tahun 1975 sampai sekarang. saya kira normal karena cuma sedikit sekali cairannya.
Sering saya pencet dibersihkan setiap mandi. Apa ada obat luar yg bisa menghentikan keluarnya cairan tsb?
@Datoek Aan maaf baru aktif kembali. Saya rasa juga begitu. Efek yg ditimbulkan merupakan salah satu akibat dari munculnya saluran abnormal tersebut. Jadi sepengetahuan saya, proses keluarnya cairan trsebut tidak bisa dihentikan atau dicegah dengan obat, selama saluran itu masih ada...
Saya punya kelainan ini, Tante saya juga punya. Cuma kalau saya kurang tau, klu emg harus d keluar kan cairannya. Karena sakit kalau di pencet. Saya biasanya bengkak gtu, dan terjadi klu saya lgi banyak pikiran contoh klu lgi ujian Nasional, dari saya adalah smapi lulus SMA. Pasti abis ujian saya operasi pembersihan. Setiap3tahun sekali kaya gtu. Itu bisa terjadi karena kita stres atau hanya karena infeksi? Apa emg harus di angkat lubangnya biar tidak infeksi lgi? Tapi apa ada efek sampingnya? Karena saya bosen lama" harus masuk ruang bedah, karena setiap dokter yg saya kunjungi berbeda pendapat semua.
@Unknown, sbb.... Menurut pengalaman, adik laki2 dan anak perempuan saya juga punya, namun tdk smp terjadi infeksi sprti yg saudara alami. Klo memang krna stress, sebisa mungkin kita hindari stressor trsebut dan positif thinking saja dlam sgala hal, apalagi ketika sedang menghadapi ujian. Usahkan pikiran sllu tenang. Dan alangkah lebih baiknya kita sllu berkonsultasi dengan dokter/spesialis dalam penanganan lebih lanjut.
Posting Komentar