Pasti para pembaca sering mendengar
istilah tersebut. Bagaimanakah mekanismenya? Berikut ulasan singkat tentang Transplantasi
hati atau lebih dikenal dengan cangkok hati.
Sejarah
Singkat Transplantasi Hati
Transplantasi hati
pertama kali dilakukan oleh Thomas Starzl di University of Colorado pada tahun
1963. Dua puluh tahun setelah tindakan transplantasi pertama, National
Institutes of Health Concensus Development Conference pada tahun 1985
menyatakan transplantasi hati sebagai tindakan terapeutik yang akan
dipergunakan secara luas dan bukan lagi tindakan uji coba. Perisitwa ini
ditandai sebagai langkah besar dunia kedokteran modern.
Di Indonesia, tindakan cangkok
atau transplantasi hati bagi pasien dewasa pertama kali dilakukan pada
bulan Desember 2010. Pasien pertama yang menjalani tindakan tersebut adalah
seseorang berusia 44 tahun dengan donor hati dari anaknya yang berusia 18
tahun. Pasien ini mengalami pengerasan hati (sirosis) sehingga hatinya tidak
lagi berfungsi dengan baik. Setelah mendapat persetujuan dari keluarga, pada
tanggal 13 Desember 2010 proses transplantasi hati dilakukan dengan
mengangkat seluruh hati pasien untuk diganti dengan hati sisi sebelah kanan
donor. Yang menggembirakan, saat ini pasien dan donor berada dalam kondisi yang
stabil.
Pengertian
Transplantasi hati pada
dasarnya adalah mengganti hati yang rusak dengan hati yang sehat, bisa dari
donor cadaver (mayat) maupun dari donor living (hidup). Transplantasi hati
ditempuh untuk menghindari ancaman kematian. Jika dilakukan dengan baik,
tingkat keberhasilan transplantasi hati bisa mencapai 75-85 persen di tahun
pertama. Dan apabila setahun pertama pasca transplantasi pasien survive,
diharapkan 5-10 tahun pasien tidak akan lagi memiliki hati yang bermasalah.
Mekanisme
Transplantasi Hati
Tim akan mengangkat hati yang sakit,
membiarkan bagian dari sebagian besar pembuluh darah dijepit dan tetap berada
di tempatnya. Hati pendonor kemudian akan diletakkan dalam rongga perut.
Implantasi melibatkan anastomosis (sambungan) vena kava inferior, vena porta
dan arteri hati. Setelah anastomosis selesai, suara ultra intrabedah dilakukan
oleh ahli radiologi untuk memastikan aliran darah di hati Anda yang baru. Ahli
bedah kemudian menutup luka menggunakan jahitan atau stapel dapat larut ditutup
oleh balutan, yang dibiarkan selama beberapa hari setelah pembedahan. Untuk
membantu salir empedu, sebuah selang T juga akan dimasukkan ke dalam saluran
empedu selama pembedahan. Sebuah monitor jantung, selang intravena,
selang-selang dan salir akan dilekatkan pada tubuh Anda. Obat-obatan
imunosupresan (penekan respons imun) akan diberikan segera setelah operasi
transplantasi. Hal ini untuk memastikan bahwa tubuh Anda tidak akan menolak
hati setelah dicangkok. Seluruh bedah transplantasi pada umumnya berlangsung
antara delapan hingga 12 jam.
Resiko
Penolakan
Setelah transplantasi
hati, terdapat tiga jenis penolakan yang mungkin terjadi, yaitu:
1. Penolakan
hiperakut - disebabkan oleh antibodi antidonor yang terbentuk sebelumnya.
Ditandai dengan pengikatan antibodi ini pada antigen di sel-sel endotelial
vaskular.
2. Penolakan
akut - merupakan hal yang paling sering terjadi dan sasaran utama bahan
imunosupresan. Penolakan akut biasanya terlihat dalam hitungan hari atau minggu
setelah transplantasi.
3. Penolakan
kronis - merupakan adanya tanda atau gejala penolakan setelah satu tahun.
Penyebab penolakan kronis masih belum diketahui, namun penolakan akut merupakan
prediktor (peramal) yang kuat dari penolakan kronis.
Penolakan hati dapat terjadi setiap saat setelah
transplantasi
hati. Temuan laboratorium pada penolakan hati mencakup SGPT, SGOT, SGGT
yang tidak normal dan nilai fungsi hati seperti waktu protrombin, tingkat
amonia, tingkat bilirubin, konsentrasi albumin, dan glukosa darah.shafa’s…
4 Comments:
saya pria 38 tahun gol darah B+ bermaksud akan mendonorkan hati saya, bagi yg membutuhkan hub +6282219232054 email irvan.fandya@gmail.com
Semoga Allah bersama orang2 seperti anda...
Teima kasih atas referensinya tentang transpalasi hati. salam.
Alhamdulillah bisa bermanfaat @blog pendidikan...
Posting Komentar