Suatu hari seorang ayah yang kaya raya mengajak putranya dalam
perjalanan ke luar negeri untuk menunjukkan kepadanya bagaimana manusia dapat
sangat miskin. Mereka menginap satu hari satu malam di sebuah tanah pertanian
milik keluarga yang sangat miskin. Ketika mereka kembali dari perjalanan, sang
ayah bertanya kepada anaknya, “bagaimana perjalanan tadi?”. “bagus ayah!” ujar
sang anak. “apakah kamu melihat bagaimana orang-orang dapat sangat miskin?”
sang ayah bertanya. “ya!” jawab sang anak. “dan apa yang kamu pelajari dari
perjalanan tadi?”. Si anak menjawab, “aku melihat bahwa kita memiliki seekor
anjing dirumah, sedangkan mereka memiliki empat. Kita mempunyai sebuah kolam
yang panjangnya hampir sampai ke tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai
kecil yang tak ada ujungnya. Kita mengimport lampu-lampu di taman, sedangkan
mereka memiliki bintang-bintang kecil di atas sana. Kita memiliki halaman yang
di pagari, sedangkan mereka memiliki cakrawala”. Ketika anak kecil itu selesai,
ayahnya tidak dapat berkata. Si anak menambahkan, “terima kasih ayah karena
telah menunjukkan kepadaku betapa miskinnya kita. Alam berlimpah lebih dari
setiap manusia dapat membatasi diri dalam dunianya sendiri”.
cangkok ginjal,
ginjal,
Info,
mekanisme,
Pengetahuan Umum,
penyakit,
transplantasi ginjal
0
Comments
Transplantasi Ginjal
Ginjal
merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi tubuh kita. Kerusakan organ
ini dapat mengakibatkan sesuatu yang sangat fatal. Dan pada keadaan yang berat
dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya, maka akan
dibutuhkan suatu tindakan yang dinamakan dengan Transplantasi ginjal.
Berikut penjelasan singkat tentang transplantasi ginjal.
Sejarah
Transplantasi Ginjal
Pada
tahun 1954, Dr. Joseph Murray melakukan transplantasi ginjal pertama dengan
sukses. Prosedur tersebut, yang mentransfer sebuah ginjal dari salah satu
kembar identik ke kembarannya yang lain, berhasil karena orang kembar berbagi
gen yang sama dan tubuh pasien tidak menolak ginjal yang baru.
Pada
tahun 1962, dengan mengikuti prosedur ini dia berhasil melakukan transplantasi
ginjal dari orang yang sudah meninggal ke yang masih hidup untuk
pertama kali. Dengan menggunakan obat imunosupresif selama operasi, Murray
berhasil menghentikan penolakan ginjal baru oleh tubuh pasien.
Pengertian
Transplantasi
ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan"
sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur
pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor
hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini
selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak.
Mekanisme Transplantasi Ginjal
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai
6 jam. Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah
panggul) agar terlindung oleh tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan
pembuluh darah balik (vena) dari ginjal ‘baru’ ini dihubungkan ke arteri dan
vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat ini untuk
disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kandung kemih
agar urin dapat dialirkan keluar.
Resiko Penolakan
Karena ginjal ‘baru’ ini
bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka ada
kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak ‘benda asing’ tersebut. Untuk
mencegah terjadinya reaksi penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat
anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalani transplantasi ginjal.
Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga
mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
Sebelum
seorang pemuda memulai studi, ia ingin menguji gurunya. “Dapatkah anda
mengajarkan saya tujuan hidup manusia?”. “Aku tidak bisa,” jawab sang guru. “Atau
setidaknya maknanya?”. “Aku tidak bisa”. “Bisakah anda menunjukkan kepada saya
sifat kematian dan kehidupan di balik kubur?”. “Aku tidak bisa,”. Pria muda
tadi berjalan pergi sambil mencemooh. Murid-murid tuan pasti kecewa karena
mereka telah belajar dari guru yang tidak bijak. Guru itu berkata menghibur, “apa
arti hakikat hidup dan kehidupan yang berarti jika anda tidak pernah
mencicipinya??? Aku lebih suka kau makan puddingmu daripada berspekulasi sambil
menatapnya.”
Hidup ini harus dicari melalui pengalaman, bukan hanya sekedar berpikir –
Anthony De Mello.
Diposting oleh
@pohontua28
Seekor
anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang
kerumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah
jembatan yang sangat kecil, diaa menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya
terpantul di air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengoira
dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari
miliknya. Bila saja dia berhenti untuk berpikir, dia akan tahu bahwa itu adalah
bayangannya. Tetapi anjing itu tidak berpikir apa-apa dan malah menjatuhkan
tulang yang di bawanya dan langsung melompat ke dalam sungai. Anjing serakah
tersebut akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai. Saat dia selamat
tiba di tepi sungai,dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang
yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan
menyadari betapa bodohnya dirinya.
Sangatlah bodoh memiliki sifat yang serakah – Lance Armstrong.
Diposting oleh
@pohontua28
Ada
2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama
berkata, “aku ingin tumbuh besar, aku
ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini dan menjulangkan
tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. aku ingin membentangkan semua tunasku
untuk mengucapkan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangataan matahari
dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku”… Dan bibit itupun tumbuh,
makin menjulang.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah. Karena
hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak - Abraham Wesker.
Bibit
yang kedua bergumam. “aku takut, jika ku
tanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang kutemui di bawah
sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika ku teroboskan tunasku ke atas,
bukankah keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.
Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk
memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan
berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak!!! Akan lebih baik jika aku
menunggu sampai semuanya aman”… Dan bibit itupun menunngu dalam kesendirian.
Beberapa pecan kemudian seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang
kedua tadi dan segera mencaploknya.
Memang
selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada yang harus kita jalani.
Namun seringkali kita selalu berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan,
kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dalam
alas an-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup.
Diposting oleh
@pohontua28
Seorang
anak berbisik, “Tuhan, jawablah aku”…Dan seekor burungpun bernyanyi. Tetapi
sang anak tak mendengar…
Kemudian
sang anak berteriak, “Tuhan jawablah aku”…Dan petir pun menyambar dengan keras.
Tetapi sang anak tetap tak mendengar…
Sang
anakpun melihat sekelilingnya dan berkata, “Tuhan tunjukkan diri-Mu padaku”…Dan
sebuah bintang pun bersinar dan berkedip terang. Tetapi sang anak tak
menyadarinya…
Sang
anakpun berteriak lebih keras lagi, “Tuhan tunjukkan keajaibanmu padaku”…Dan
kelahiranpun terjadi. Tetapi sang anak tidak mengetahuinya…
Sang
anak akhirnya menangis sambil berkata, “Tuhan sentuh aku dan biarkan aku tahu
bahwa diri-MU ada didekatku”…Kemudian Tuhanpun turun dan menyentuh anak itu.
Tetapi sang anak malah menyingkirkan seekor kupu-kupu yang ada dibahunya. Dan
melangkah pergi sambil menangis dan tak menentu arah…
Diposting oleh
@pohontua28
Senin, 21 Oktober 2013
difteri,
ponkesdes sumber waru,
Sub pin difteri
0
Comments
Sulitnya Memberi Pengertian Warga Tentang Pentinganya SUB PIN Difteri
Memasuki
Tahap ketiga SUB PIN Difteri yang
InsyaAllah dilaksanakan bulan November 2013 ini, beberapa masalah mulai
menghantui kami yang ada di PONKESDES.
Berkaca pada pengalaman SUB PIN Difteri
pertama dan kedua, masalah-masalah tersebut antara lain rendahnya minat
masyarakat untuk datang ke pos SUB PIN
yang telah disediakan. Jika sudah begini tentu hal ini akan menyulitkan petugas
kesehatan yang ada di desa. Karena mau tidak mau kami selaku petugas kesehatan
harus mendatangi rumah warga satu persatu demi tercapainya target 100% dari
seluruh target sasaran yang telah di tetapkan, yaitu umur 2-36 Bulan, 3-7
Tahun, dan 7-15 Tahun. Rata-rata orang yang masih tidak mau datang untuk di
imunisasi berasumsi bahwa imunisasi itu tidak ada gunanya atau tidak bermanfaat
dan hanya menyebabkan panas setelahnya,
menyebabkan sakit pada bagian yang di injeksi, terpengaruh warga yang malas dan
tidak tahu akan pentingnya kesehatan, dan masih banyak lagi alasan-alasan yang
mereka berikan. Akan tetapi apakah itu semua akan sebanding dengan resiko
kematian yang di dapat dari penyakit Difteri
ini???Resiko penularan yang cepat apabila tidak segera ditangani dapat
memperparah keadaan. Tampaknya sekali lagi kami harus bisa meyakinkan mereka
untuk mengerti akan pentingnya program SUB
PIN Difteri. Bagaimanapun caranya dan apapun harus dilakukan agar semua
sasaran mendapatkan imunisasi Difteri ini. Karena ini merupakan tanggung jawab
moral bagi kami semata-mata demi terbebasnya Indonesia dari Difteri yang sekian lama sudah tidak
terdengar lagi, namun akhir-akhir ini mulai muncul kembali utamanya di Provinsi
Jawa Timur.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
anak,
Penjaringan kesehatan,
screening kesehatan,
sekolah,
usia
0
Comments
Penjaringan Kesehatan Anak Usia Sekolah 2013
Bulan Agustus merupakan awal yang baru bagi anak
sekolah, utamanya disini adalah anak Sekolah Dasar. Semangat baru, harapan baru
untuk belajar tertanam di hati anak-anak ini. Begitu juga dengan kesehatan
mereka. Di awal tahun ajaran baru ini adalah waktu yang tepat bagi kami petugas
kesehatan untuk memeriksa kesehatan siswa siswi kelas I yang baru saja
merasakan pendidikan di Sekolah dasar. Istilah kerennya adalah Screening
anak usia sekolah atau biasa disebut Penjaringan Kesehatan. Penjaringan
kesehatan ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
ada pada siswa siswi kelas I yang baru masuk tahun ajaran baru yang notabene
tidak terpantau sebelumnya oleh sekolah baru tempat mereka belajar saat ini. Pemeriksaan
dilakukan lengkap dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki. Petugas yang
bekerja di lapanganpun terbagi dalam 2 tim. Karena sangat tidak mungkin jika
hanya petugas kesehatan dari desa saja yang bekerja, oleh karena itu dibantu
tim dari puskesmas kami semua bersama-sama melakukan kegiatan ini. Sekitar 23
siswa siswi dari 2 sekolah dasar negeri mendapatkan pemeriksaan kesehatan ini. Dari
hasil Penjaringan kesehatan tersebut tidak ditemukan masalah
kesehatan yang serius, Namun terdapat beberapa kebiasaan yang kurang baik dari para
siswa siswi tersebut, diantaranya dalam menjaga kebersihan tubuh, mandi dan
gosok gigi. Namun dengan beberapa penjelasan dari petugas kesehatan dan peran
besar guru kelas diharapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat diperbaiki
sehingga tingkat kesehatanpun dapat meningkat.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
Senin, 14 Oktober 2013
hak,
kewajiban,
pasien,
ponkesdese sumber waru
2
Comments
Hak dan Kewajiban Pasien
HAK
DAN KEWAJIBAN PASIEN
A. HAK PASIEN
1.
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku;
2.
Memperoleh layanan yang bermutu, aman, adil, jujur dan manusiawi;
3.
Mengajukan pengaduan atas pelayanan yang di dapatkan;
4.
Mendapatkan informasi hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan, tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya, dan komplikasi
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan;
5.
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya;
6.
Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
B. KEWAJIBAN PASIEN
1.
Memeriksakan diri sedini mungkin;
2.
Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatannya kepada
tenaga kesehatan di PONKESDES;
3.
Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan di PONKESDES;
4. Membayar biaya sesuai peraturan yang berlaku.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
JENIS
PELAYANAN PONKESDES SUMBER WARU
A.Upaya Kesehatan Wajib
1.
Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
2.
Upaya Kesehatan Lingkungan;
3.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
4.
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
5.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular;
6.
Upaya Pengobatan Dasar.
B.Upaya Kesehatan Pengembangan
1.
Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
2.
Upaya Kesehatan Sekolah;
3.
Upaya Kesehatan Indera Pengelihatan;
4.
Upaya Kesehatan Indera Pendengaran;
5.
Upaya Kesehatan Kerja;
6.
Upaya Kesehatan Olahraga;
7.
Upaya Kesehatan Jiwa;
8.
Upaya Kesehatan Usia Lanjut;
9.
Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
PONKESDES
( PONDOK KESEHATAN DESA )
VISI
Terwujudnya
desa / kelurahan sehat menuju kecamatan sehat.
MISI
Untuk
mewujudkan visi diatas, maka misi yang dilaksanakan adalah :
1.
Menggerakkan masyarakat desa / kelurahan agar menciptakan lingkungan yang sehat;
2.
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di desa /
kelurahan;
3.
Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar di PONKESDES;
4.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat desa /
kelurahan.
TUJUAN
Meningkatkan
akses pelayanan kesehatan serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di desa / kelurahan agar tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.shafa’s…
Diposting oleh
@pohontua28
Jumat, 11 Oktober 2013
hukum,
landasan hukum ponkesdes,
ponkesdes
4
Comments
Landasan Hukum PONKESDES
Landasan
Hukum
1.UU nomer 43 tahun 1999 tentang
pokok-pokok kepegawaian sebagai perubahan UU no. 8 tahun 1974;
2.UU nomer 32 tahun 2004 tentang Otonomi;
3.UU nomer 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4.PP nomer 24 tahun 1976 tentang Cuti;
5.PP nomer 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
6.PP nomer 38 tahun2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/kota;
7.Permenkes nomer 919/MENKES/PER/X/1993
tentang Kriteria Obat yang dapat diserahkan tanpa resep;
8.Permenkes RI nomer 512 MENKES/PER/IV/2007
tenntang izin praktek dan pelaksanaan praktek kedokteran;
9.Permenkes RI nomer :
Hk.02.02/MENKES/149/2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktek Perawat;
10.Permenkes RI nomer :
Hk.02.02/MENKES/148/2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktek Bidan;
11.Keputusan Menteri Kesehatan nomer
1239/MENKES/SK/XI/ 2001 tentang Regristrasi dan praktek Perawat;
12.Keputusan Menteri Kesehatan nomer 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan
Praktek Bidan
13.Keputusan Menteri Kesehatan nomer
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.shafa's...
Diposting oleh
@pohontua28
dinas kesehatan,
pondok kesehatan desa,
ponkesdes,
ponkesdes sumber waru
6
Comments
Latar Belakang Terbentuknya PONKESDES
Latar Belakang
UUD 1945 hasil amandemen pasal 28 H ayat
(1) mengamanatkan pada kita, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan
sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Visi pembangunan di jawa timur yaitu “
Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur yang makmur dan berakhlak di dalam NKRI “ dengan
misinya “ makmur bersama wong cilik “.
Untuk
mewujudkan visi pembangunan di Jawa
Timur tersebut, perlu dilakukan pendekatan akses dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di Jawa Timur, salah satu
programnya adalah pengembangan Pondok Bersalin Desa ( POLINDES ) menjadi Pondok
Kesehatan Desa ( PONKESDES ) yang telah di tetapkan dalam Peraturan Gubernur
No. 4 Tahun 2010 tentang Pondok Kesehatan Desa di Jawa Timur.shafa's...
Diposting oleh
@pohontua28
Langganan:
Postingan (Atom)
Documentation
pamsimas
(5)
uks
(5)
prolanis
(4)
phbs
(3)
GEMAS
(2)
Kelas Remaja
(2)
Penjaringan kesehatan
(2)
kader tiwisada
(2)
Imunisasi
(1)
Kampanye CTPS
(1)
Kampanye Higyene Sekolah
(1)
Kecacingan
(1)
Pemicuan
(1)
Sub pin difteri
(1)
bias
(1)
demo gosok gigi
(1)
dokter kecil
(1)
kelas ibu balita
(1)
kelas ibu hamil
(1)
pemeriksaan kualitas air
(1)
pjb
(1)
posyandu sekolah
(1)
puskesmas keliling
(1)
sanitasi jajanan sekolah
(1)
stbm sekolah
(1)
BELANTARA INDONESIA
by admin :
Ponkesdes Sumber Waru. Diberdayakan oleh Blogger.