Ginjal
merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi tubuh kita. Kerusakan organ
ini dapat mengakibatkan sesuatu yang sangat fatal. Dan pada keadaan yang berat
dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya, maka akan
dibutuhkan suatu tindakan yang dinamakan dengan Transplantasi ginjal.
Berikut penjelasan singkat tentang transplantasi ginjal.
Sejarah
Transplantasi Ginjal
Pada
tahun 1954, Dr. Joseph Murray melakukan transplantasi ginjal pertama dengan
sukses. Prosedur tersebut, yang mentransfer sebuah ginjal dari salah satu
kembar identik ke kembarannya yang lain, berhasil karena orang kembar berbagi
gen yang sama dan tubuh pasien tidak menolak ginjal yang baru.
Pada
tahun 1962, dengan mengikuti prosedur ini dia berhasil melakukan transplantasi
ginjal dari orang yang sudah meninggal ke yang masih hidup untuk
pertama kali. Dengan menggunakan obat imunosupresif selama operasi, Murray
berhasil menghentikan penolakan ginjal baru oleh tubuh pasien.
Pengertian
Transplantasi
ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan"
sebuah ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur
pembedahan. Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor
hidup) atau yang baru saja meninggal (donor kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini
selanjutnya akan mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak.
Mekanisme Transplantasi Ginjal
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai
6 jam. Ginjal baru ditempatkan pada rongga perut bagian bawah (dekat daerah
panggul) agar terlindung oleh tulang panggul. Pembuluh nadi (arteri) dan
pembuluh darah balik (vena) dari ginjal ‘baru’ ini dihubungkan ke arteri dan
vena tubuh. Dengan demikian, darah dapat dialirkan ke ginjal sehat ini untuk
disaring. Ureter (saluran kemih) dari ginjal baru dihubungkan ke kandung kemih
agar urin dapat dialirkan keluar.
Resiko Penolakan
Karena ginjal ‘baru’ ini
bukan merupakan ginjal yang berasal dari tubuh pasien sendiri, maka ada
kemungkinan terjadi reaksi tubuh untuk menolak ‘benda asing’ tersebut. Untuk
mencegah terjadinya reaksi penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat
anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalani transplantasi ginjal.
Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga
mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.shafa’s…
0 Comments:
Posting Komentar